GresikSatu | Berbagai upaya dilakukan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Gresik untuk meningkatkan investasi. Hasilnya, realisasi investasi yang masuk pada Triwulan 3 ini mencapai Rp 14,34 triliun.
Jika dijumlahkan dengan kuartal 1 dan 2 total investasi yang masuk mencapai Rp 37,034 trilliun. Nilai tersebut melebihi dari target investasi di Gresik yang ditetapkan untuk tahun ini yakni sebesar Rp 29,8 triliun.
“Hingga bulan oktober 2023, total investasi yang masuk mencapai Rp 37,034 trilliun,” ungkap Kepala Dinas DPMPTSP Gresik, Agung Endro Dwi Setyo Utomo dalam Pameran Investasi Industri dan UMKM Gresik 2023, Selasa (31/10/2023).
Agung menambahkan, tingginya investasi di Gresik karena banyak masuknya perusahaan baru, sehingga dapat meningkatkan iklim investasi.
“Hal tersebut juga berdampak pada sekular ekonomi, jadi tidak hanya PAD yang meningkat melainkan pertumbuhan ekonomi masyarakat juga naik,” terangnya.
“Kami bahkan memberikan wadah untuk pelaku UMKM seputar peluang investasi. Terutama para pemuda, agar mereka bisa belajar mengenai saham, bursa efek, dan peluang investasi yang luas,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengatakan hal tersebut membuktikan bahwa perizinan investasi di Gresik sangat mudah sebab telah melampaui nasional.
“Perizinan investasi di Gresik tidak ruwet ruwet amat, asalkan seluruh dokumen dan persyaratan sesuai serta menaati peraturan pasti jalannya mulus. Gresik menciptakan izin paling mudah se indonesia,” tuturnya.
Investasi yang masuk berdampak besar terhadap serapan tenaga kerja. Tercatat angka pengangguran terbuka (TPT) terus menurun dari 8,21 persen di tahun 2020 turun menjadi 8 persen di tahun 2021 dan pada tahun 2022 turun lagi menjadi 7,84 persen.
“Selain menurunkan angka kemiskinan, angka pengangguran terbuka di Kabupaten Gresik juga menurun di angka 7,84 persen. Secara tidak langsung, pertumbuhan ekonomi kita sangat disupport oleh industri,” pungkasnya. (ovi/aam)