GresikSatu | Pelabuhan kapal Ferry di Kabupaten Gresik maupun di Pulau Bawean, hungga kini dinilai belum layak atau jauh dari standar. Hal ini dianggap bisa sangat membahayakan keselamatan penumpang. Utamanya bagi penumpang yang membawa barang maupun kendaraan.
Agar terhindar dari bahaya, PT ASDP (Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Indonesia Ferry memberikan usulan kepada Pemkab Gresik, untuk menyediakan pelabuhan sesuai standar. Namun masalahnya, pembangunan pelabuhan ini, tentu membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
Hal itu disampaikan oleh General Manager PT ASDP Cabang Surabaya Eva Mardiani. Pihaknya menilai di Pelabuhan Gresik milik PT Pelindo III yang saat ini dilakukan penyeberangan Gresik – Bawean tidak memenuhi standar operasional. Salah satunya faktor keselamatan.
“Ada lintasan penumpang yang tidak beresiko. Di Pelabuhan Pelindo III tidak ada lintasan penumpang untuk Kapal ASDP. Barang sepeda motor dinaikkan. Cara pemuatan barang sangat membahayakan,” ungkapnya, Sabtu (8/10/2022).
[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca Juga ” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”1″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”date”]
Untuk itu, pihaknya meminta usulan kepada para pemangku kebijakan dan pelaksana pemerintah. Untuk area pelabuhan di Kabupaten Gresik mauoun Pulau Bawean dibangun sesuai standar keselamatan penumpang.
“Kami berikan usulan, kami siap melayani sesuai standrat penyebrangan. Biaya di trayek di Gresik juga mahal,” ujarnya.
Anggota DPRD Gresik Dapil Bawean Lutfi Dhawam sangat sepakat apa yang menjadi usulan pihak PT ASDP. Pihaknya mendorong Pemkab Gresik segera mencarikan lahan untuk dibuat pelabuhan yang standrat untuk trayek perintis pelabuhan kapal ferry.
“Teman-teman di DPRD juga sedang berusaha memberikan rekomendasi kepada pemerintah. Bisa nanti di wilayah Gresik Kota Pabrik Wilmar , atau di Wilayah Manyar dekat pabrik Maspion,” ucapnya. (faiz/aam)