Pemkab Gresik Mulai Fokus Pengembangan Kawasan Ekonomi Desa

GresikSatu | Pengembangan kawasan ekonomi desa (KED) mulai menjadi perhatian serius oleh pemerintah kabupaten (Pemkab) Gresik. Melalui program ini, desa diharpkan menjadi sumber ekonomi warga dan bisa membuka lowongan pekerjaan sebanyak-banyaknya.

Di Gresik sendiri, ada sebanyak 153 Desa mandiri, 156 Desa Maju, dan 21 Desa Berkembang. Ini merupakan Kabupaten dengan jumlah desa mandiri terbanyak kedua di Jawa Timur dan di Indonesia berdasarkan hasil survei Indeks Desa Membangun 2022.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Gresik Abu Hasan mengatakan, sudah ada sejumlah KED yang telah terbentuk. Hal ini bersinergi dengan adanya program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Desa Berdaya yang saat ini di wilayah Gresik telah berlangsung selama 2 tahun (2021 dan 2022).

“Untuk 2022, setidaknya akan ada 10 KED yang kebetulan semuanya mendapat bantuan program Pemprov Jatim berupa BKK Desa Berdaya,” katanya Rabu (7/12/2022).

Seperti, pembentukan KED Buyos (Bumi Yosowilangun) Desa Yosowilangun dengan program besar pembangunan sport center senilai Rp7 miliar. Kemudian pembentukan KED terbaru, ada Desa Melirang Kecamatan Bungah. Di sana, fokus KED akan lebih banyak memanfaatkan Goa Lowo.

Baca juga:  Antusias Warga Kedamean Gresik Meriahkan HUT RI ke-79 dengan Karnaval dan Jalan Sehat

Secara khusus, Abu Hassan menyatakan dalam sepekan ini hingga Selasa (13/12/2022) 8 desa lainnya yang mendapatkan program Desa Berdaya, akan segera dilaunching. Delapan desa itu diharpkan menjadi pusat ekonomi bagi pemerintah desa dan warga desa setempat.

Adapun, 8 desa itu antara lain, KED Desa Sukomulyo, KED Desa Raci Wetan, KED Desa Kedungpring, KED Cerme Lor, KED Desa Domas, KED Desa Balongpanggang, KED Desa Giri, dan KED Cerme Kidul. Program lauching akan dilakukan bergiliran.

“Pada 2021, ada 14 desa yang juga telah mendapatkan program Desa Berdaya. Mereka juha mendapatkan BKK Desa Berdaya dan akan dimonitor kembali khususnya untuk memperkuat upaya pengembangan KED yang telah dikembangkan,” bebernya.

KED Goa Lowo Desa Melirang

Sementara itu, Kepala Desa Melirang Kecamatan Bungah, Muwaffaq menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Pemprov Jatim yang telah memberikan bantuan serta bimbingan teknis dalam BKK Desa Berdaya.

Kawasan Ekonomi Desa berupa wisata desa Goa Lowo ini menjadi semakin banyak fasilitasnya dan sekaligus bisa menjadi icon desa dan semakin terpublikasi. InsyaAllah akan banyak kemanfaatannya bagi warga,” terangnya.

Baca juga:  Kolaborasi BKK dan CSR, Upaya Pemdes Sukomulyo Gresik Kembangkan Kawasan Ekonomi Desa 

KED Goa Lowo, kata Muwaffaq, selain sebagai lokasi wisata juga memiliki potensi ekonomi lainnya. Yaitu kotoran kelelawar yang pada durasi waktu tertentu bisa mencapai jumlah tonase tertentu, sebagai bahan pupuk guano yang sangat baik untuk pertanian.

“Alhamdulillah, hasil uji laboraturium dari kotoran kelelawar yang bisa diolah sebagai bahan pupuk guano itu sangat baik buat pertanian. Dalam rentang 3-4 bulan jumlah kotoran kelelawar itu bisa mencapai beberapa ton dan punya nilai ekonomi tinggi,” ujaranya.

Disisi lain, kata Kades Melirang, ada goa lainnya yang kini telah didiami oleh burung wallet. Sehingga kedepan goa itu dipastikan bisa diambil alias dipanen sarang burung wallet yang ada sebagai komoditas ekonomi bernilai tinggi.

“Ada goa yang kini telah dihuni puluhan burung wallet, semoga tidak lama lagi akan bisa dipanen komoditas sarang wallet yang bernilai jual tinggi itu jadi kawasan ekonomi desa,” tegasnya. (aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Terpopuler

spot_img