GresikSatu | Cerutu, salah satu bentuk tembakau yang telah lama dikenal. Seringkali dianggap sebagai kegiatan yang kompleks dan hanya cocok untuk pecinta tembakau berpengalaman.
Namun belakangan penikmat cerutu semakin meluas. Penikmatnya banyak juga dari kalangan milenial.
Modern Trade Manajer Wismilak, Nana Irawati mengatakan, meski belum banyak, namun penikmat cerutu kini semakin meluas. Khususnya, di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Ada pula sejumlah komunitas penikmat cerutu di Gresik.
“Gresik ini menjadi salah satu potensial market lantaran menjadi kawasan industri,” terangnya, saat ditemui di sebuah acara Sunset Cigar di Santika Gresik, Sabtu (9/9/223).
Meluasnya penikmat cerutu, lanjut Nana lantaran harganya yang variatif. Mulai dari harga Rp5000 hingga jutaan rupiah per lintingnya. Dulu, cerutu hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu lantaran harganya yang mahal dan impor.
“Bahkan bisa dibilang, dulu cerutu menjadi salah satu ukuran kelas sosial. Mereka yang mengisap cerutu bisa dipastikan sudah memiliki kemapanan finansial,” terangnya.
Dia mengatakan saat ini penikmat cerutu sudah banyak dari semua kalangan, mulai yang tua hingga pemuda, laki-laki dan perempuan. Tak hanya hobi, cerutu juga kerap dijadikan untuk menjalin relasi. Meski cerutu tak se eksklusif dulu, namun penikmatnya tetap segmented.
Untuk menikmati cerutu, Nana menjelaskan tidak seperti menikmati rokok pada umumnya. Cerutu bisa dinikmati dengan suasana santai dalam waktu yang senggang. Sandingan untuk menikmati cerutu pun bervariasi. Namun paling cocok adalah, minuman seperti kopi dan teh.
“Cara menikmatinya jangan waktu yang singkat. Sandingannya minuman apapun yang cocok sama lidah,” bebernya.
Produk cerutu milik Wismilak ini, punya banyak varian. Diantaranya Robusto, corona, dan petit corona. Perbedaanya fo masing-masing varian terletak pada ukuran cerutu. Dari yang paling besar hingga paling kecil.
“Daun cerutu dari kami kebanyak dari Jember Jawa Timur. Di sana kualitasnya bagus juga pasarnya jelas,” bebernya. (aam)