Peringati Hari Tani Nasional, Ini Tuntutan Aliansi Mahasiswa Gresik

GresikSatu | Aliansi Mahasiswa Gresik yang terdiri dari Pemuda Progressif (Pemprof), Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Gresik menggelar aksi demonstrasi menuntut kesejahteraan para petani di depan Kantor Bupati Gresik, Senin (25/9/2023).

Dalam aksi tersebut, para mahasiswa menyatakan sikap tegas menuntut pemerataan subsidi sarana produksi pertanian (pupuk, bibit dan obat-obatan) tanpa pemotongan. Dalam aksinya, mereka melakukan orasi sambil membawa poster berisi seluruh tuntutan.

Koordinator Lapangan Aksi Aliansi Mahasiswa Gresik, M Aqshal Hidayat mengatakan takdir pahit sebagai negara SJSF (Setengah Jajahan Setengah Feodal) di bawah kepemimpinan Jokowi-Amin menjadikan negara laksana lumpuh dan tak berdaya.

Ia menyebut, ditengah pemanasan Global dan kemarau panjang, kekeringan hampir menyelimuti seluruh kawasan di Indonesia mengakibatkan lahan pertanian yang kecil tak sanggup menopang biaya irigasi.

“Sebagian mayoritas masyarakat Indonesia sampai saat ini masih menggunakan cara tradisional dengan bergantung pada hujan, pada musim kemarau mereka dibiarkan merana dengan lahan kering kerontang. Pemerintah hanya diam, seolah abai dan tidak peduli dengan kondisi petani hari ini,” ungkapnya.

Di tengah kelangkaan dan mahalnya sarana prasarana, pupuk, bibit, serta obat obatan, semakin meyempurnakan penderitaan kaum tani yang ada di negeri agraris. Subsidi pupuk semakin langka sementara produktifitas pertanian jatuh dan harga beras melonjak tinggi hampir mencapai Rp 13.000(medium) dan Rp 15.000 (premium).

“Namun bukannya memberi solusi kongkrit, Pemerintah malah menyalahkan alam sebagai efek dari El Nino yang gagal diatasi,” terangnya.

Aqshal juga menyoroti tentang perampasan dan monopoli tanah yang melahirkan begitu banyak kebijakan menindas. Memprioritaskan kepentingan-kepentingan para investor belaka, salah satunya PSN (Proyek Strategis Nasional).

“Banyak terjadi konflik agraria, ini membuktikan watak kerakusan para pemimpin yang selalu mengorbankan negara jajahannya. Program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) menjadi agenda besar untuk memasifkan penindasan di negara Indonesia dengan melakukan pemetaan tanah, dimana tanah kosong, atau lokasi tanah yang strategis bisa diganti alih dan melajukan monopoli tanah,” pungkasnya. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres