Pertukaran Mahasiswa Merdeka: Susuri Sejarah Syabandar dan Keberagaman Agama di Bandar Grissee

GresikSatu | Puluhan mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia yang tergabung dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Kampus Merdeka, di bawah Kemendikbudristek RI, tengah menjalani pembelajaran intensif di kawasan Gresik Kota Lama, khususnya di Wisata Heritage Bandar Grissee.

Program yang dikoordinir oleh Kampus Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) ini melibatkan mahasiswa dari luar Jawa yang sedang menjalani program kuliah selama enam bulan di UMSIDA.

Para mahasiswa tersebut diberikan kesempatan untuk menelusuri jejak sejarah kawasan Gresik, termasuk kampung Kolonial, Pecinan, Arab, dan Pribumi.

Salah satu fokus kegiatan adalah kunjungan ke situs sejarah di Bandar Grissee, yang didampingi oleh komunitas Seni Budaya Gang Sebelah. Di sana, para mahasiswa memperoleh wawasan tentang bagaimana masyarakat multi-etnis dapat hidup harmonis dalam satu kawasan.

Tak hanya itu, mereka juga mengunjungi makam Syabandar pertama Gresik, Nyai Ageng Pinatih, yang juga merupakan ibu angkat Sunan Giri.

Rohman Dijaya, Dosen PMM Umsida, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertemakan “Modul Nusantara” dan diikuti oleh 22 mahasiswa dari berbagai daerah, seperti Aceh, Medan, Bengkulu, Lombok, Makassar, dan Sorong Papua. Mereka tidak hanya mendalami sejarah Syahbabdar, tetapi juga mempelajari perkembangan Islam di Museum Sunan Giri.

“Dengan kegiatan ini, kami berharap para mahasiswa dapat memahami eksistensi minoritas, keberagaman, dan kebinekaan dalam konteks sejarah dan budaya Indonesia,” ujar Rohman Dijaya.

Pemilihan Bandar Grissee sebagai lokasi pembelajaran tidak lepas dari status Kabupaten Gresik dalam sejarah kebinakaan dan terbentuknya Nusantara. Gresik, yang dikenal sebagai bagian dari jalur perdagangan dan pusat keberagaman etnis, menjadi pilihan yang tepat untuk memberikan pengalaman berharga kepada mahasiswa.

Sementara itu Tour Guide dari Gang Sebelah yang mendampingi para mahasiswa, Ananda Shandy mengaku senang, dengan kedatangan para mahasiswa yang melakukan kegiatan ke Gang Sebelah.

“Kami sangat senang dengan kehadiran mahasiswa dari beberapa kota di beberapa pulau di Indonesia, terhitung dari Sabang-Merauke hadir untuk untuk mengenal dekat keberadaan gresik yang memiliki cerita menarik,” ujarnya.

“Para mahasiswa begitu tertarik dengan cerita di kawasan Bandar Grissee, khususnya mengenai etnis Cina , Arab , Pribumi dan seputar Kolonial di masanya,” tambahnya memungkasi. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres