Petani di Gresik Tanam Kacang Hijau di Musim Kemarau, Harga Jual Stabil Jadi Alasan

GresikSatu | Petani tanaman kacang hijau di Gresik diuntungkan dengan harga stabil saat jual hasil panen. Bahkan, budidaya tanaman satu ini bisa dibilang cukup menguntungkan. Sebab, harga jual kacang hijau masih terbilang stabil.

Hal tersebut diungkapkan salah satu petani Dusun /Desa Tulung, Kecamatan Kedamean, Gresik Li’ah (57). Menurut dia, kerugian minimal yang dialami dalam hal tenaga yang dikeluarkan cukup banyak. 

“Paling rugi hanya tenaga, kalau dijual lagi itu biasanya masih kembali lagi keuntungannya. Perawatan juga tidak ribet. Kalau panen kacang ijo, rata-rata mulai harga Rp 9 ribu – 12 ribuan. Harga itu cukup stabil,” ungkapnya, Kamis (3/88/2023). 

Dirinya menyebut, dalam hal tenaga, diperlukan pemberian obat pengendali organisme penganggu tumbuhan secara berkala. Termasuk juga mengeluarkan biaya yang cukup mahal. 

“Kalau tidak diobati, tanaman tidak bisa bagus. Kadang rusak, bisa ada ulatnya juga. Jadi saat musim tanam muncul daun itu, disemprot obat satu minggu sekali. Kalau saat ini, sudah tiga hari sekali harus disemprot dengan obat untuk menghindari ulat,” jelasnya. 

Sedangkan, untuk obat-obatan yang digunakan bisa menghabiskan biaya kurang lebih Rp 300 ribu. Selain itu, juga dibutuhkan bermacam-macam obat dalam proses perawatan. 

“Ribetnya hampir tiap hari nyemprot obat, kadang-kadang obatnya mahal,” ujarnya. 

Keuntungannya, rata-rata sekali panen Rp 2 juta 700 ribu. Dengan perincian, harga jual sekilo kisaran 9-14 ribu, setiap panen 1 sampai 3 kwintal. 

Kacang hijau ini, ketika sudah sekali panen. Masih ada harapan lagi untuk bisa dipetik di beberapa hari kemudian, bisa dua sampai tiga kali,” tambahnya memungkasi. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres