Ratusan Atlet Disabilitas Antusias Ikuti Kejuaraan Paralympic Kabupaten Gresik Pertama

GresikSatu | National Paralympic Committe Indonesia (NPCI) Kabupaten Gresik sukses menggelar Kejuaraan Paralympic tingkat Kabupaten (Kaparkab) Grestik pertama di Stadion Gelora Joko Samudro, Kamis (28/9/2023). Ada sebanyak 124 atlet dari 18 SLB (Sekolah Luar Biasa) baik SD, SMP, SMA menunjukkan kemampuan yang dipunya.

Ratusan peserta ini terdiri dari Disabilitas Daksa upper (kelainan fisik bagian atas), Disabilitas daksa lower (kelainan fisik bagian bawah), Disabilitas netra (kelainan penglihatan), Disabilitas intelektual (keterbelakangan mental), Disabilitas cerebral palsy (kelumpuhan), dan Disabilitas rungu wicara (kelainan pendengaran).

Semua peserta yang hadir telah mengikuti 3 Cabang olahraga yang dipertandingkan, yakni : lari 100 m, lompat jauh dan tolak peluru.

Sedangkan 18 Sekolah tersebut, diantaranya : UPT SDN 21 Gresik, UPT SDN 13 Gresik, UPT SDN 112, UPT SMPN 30 Gresik, SLB Dharma Wanita, SLB Alfalah, SLBN Cerme, SLB Kemala Bhayangkari 2, SLB Harapan Mulya, SMA Muhammadiyah 1, UPT SDN 25 Gresik, MAN 2 Gresik. Kemudian SMA Muhammadiyah 10, SLB Muhammadiyah, SD Muhammadiyah, SMP Muhammadiyah 4, dan SDN 39 Gresik.

Ketua National Paralympic Committe Indonesia (NPCI) Gresik Andri Bagus Sugiarto, menyampaikan Kaparkab Gresik digelar melalui kerja sama antara NPCI Gresik, PT Semen Indonesia Grup, serta PT Pertamina.

“Kami mengharapkan peran serta seluruh orang dalam mendorong tumbuhnya bibit-bibit baru atlet disabilitas Gresik, mulai dari orang tua, Kepala Sekolah, hingga kesabaran panitia dan pelatih. Sebab tidak mudah untuk tetap semangat di tengah keterbatasan,” ungkapnya.

Andri menambahkan, NPCI Gresik bahkan sudah menyiapkan sebanyak 36 medali emas, 36 medali perak, dan 36 medali perunggu untuk para atlet yang berlaga. Satu atlet diperbolehkan maksimal mengikuti 2 nomor pertandingan.

“Para juara nantinya akan dipilih sebagai atlet disabilitas yang masuk kontingen Gresik untuk mengikuti Kejuaraan Paralympic Provinsi Jawa Timur pada Desember nanti,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disparekrafbudpora Gresik, Ahmad Dharief Dahlawy sangat mengapresiasi Kejuaraan Paralympic pertama yang ada di tingkat Kabupaten. Antusiasme para siswa disabilitas terlihat cukup besar untuk menjadi bibit baru berprestasi.

“Kita sebenarnya sudah punya atlet yang potensial untuk mendulang medali emas, bahkan mencapai level internasional Asean Paragames Maulana Rifky Yavianda dengan 7 medali emasnya. Tapi ini adalah regenerasi untuk para atlet disabilitas yang ingin berkarya,” tuturnya.

Di tengah keterbasan sarana prasarana juga anggaran, NPCI mampu memberikan prestasi gemilang dengan banyaknya medali emas yang diraih. Ia berharap ke depannya anggaran yang didapat sebanding dengan anggaran yangg diperoleh KONI Gresik, sebab keduanya setara di bawah naungan Pemkab Gresik.

Saat ini, Sapras untuk olahraga yang dimiliki yakni lintasan atletik, lapangan sepak bola, tolak peluru, lempar lembing, panjat tebing, skateboard, dan akan dibangun lintasan sepatu roda. Gresik masih belum memiliki kolam renang intern yang bisa difungsikan atlet.

“Ini menjadi perhatian luar biasa kepada olahraga, karena tidak mudah mendampingi atlet disabilitas. Ada perbedaan yang harus dipertimbangkan penuh, semoga mereka sukses meraih mimpinya. Salam olahraga jaya, Salam disabilitas lampaui batas,” pungkasnya. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres