Rencanakan Pembangunan Kolam Retensi, Gerakan Bupati Gresik Tangani Banjir Akibat Kali Lamong

GresikSatu | Banjir di Kabupaten Gresik akibat luapan Sungai Kali Lamong hingga kini belum teratasi. Setiap tahunnya, tepatnya di musim hujan wilayah Gresik Selatan selalu terendam. Bahkan beberapa kebijakan pemerintah masih belum mempan dalam mengentaskan solusi banjir.

Kendati demikian, Pemkab Gresik tak patah arang. Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani terus mencari solusi agar wilayahnya tak disapa bajir tahunan. Solusi itu berupa pembangunan kolam retensi. Ada sebanyak 3 kolam retensi yang rencananya dibangun sekaligus untuk menampung debit air.

“Sudah kita petakan kebutuhan kolam retensi penampung air titik terendah. Yaitu dari Balongpanggang, Cermen Kedamean dan Tambakberas Cerme,” katanya, Kamis (23/2/2023).

Konsep kolam retensi nantinya akan menampung volume air ketika terjadi debit maksimum. Air secara perlahan akan mengalir kembali ke sungai bila debit mencapai tingkat normal, sehingga memangkas besarnya puncak banjir yang berpotensi overtopping dapat tereduksi.

“Sungai Kali Lamong dan anak Kali Lamong juga menahan air kiriman dari Kabupaten tetangga, seperti Mojokerto dan Lamongan, ditambah intensitas hujan yang mengguyur Gresik sangat tinggi,” jelasnya.

Dijelaskan, pembangunan kolam retensi direncanakan bakal seluas lima hektare dengan kedalaman empat meter. Upaya dari Pemkab Gresik ini diharapkan dapat menampung ratusan kibik air.

“Untuk lokasinya masih dalam tahap pengkajian, pengerjaannya akan dilaksanakan tahun 2024,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik, Dhiannita Tri Astuti mengungkapkan perkembangan solusi perbaikan tanggul yang jebol di Desa Beton.

“Perbaikan sudah mencapai 50 persen, semoga cuaca dapat mendukung agar lekas teratasi,” ungkapnya. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres