GresikSatu | PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) terus melakukan inivasi dalam menjaga lingkungan hidup. Salah satunya dengan menciptakan Nathabumi, sebuah unit usaha pengelolaan limbah yang berkelanjutan bagi sektor industri dan pemerintah.
Nathabumi secara resmi telah tersertifikasi sebagai penanganan limbah B3 dalam bentuk cair, padat maupun gas. Keberadaan Nathabumi dinggap mampu mengurangi beban kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, layanan Nathabumi yang diberikan diantaranya analisa limbah dan sampah, pengemasan dan transportasi limbah, persiapan dan co-processinglimbah, pemanfaatan limbah, pelatihan pengelolaan limbah serta jasa pemetaan dan konsultasi mengenai limbah.
“Nathabumi bisa menjadi mitra strategis bagi industri dan pemerintah daerah dalam mencapai posisi lingkungan yang lebih baik, menuju masa depan tanpa limbah,” ujar Vita Mahreyni, saat di acara Jatim Environment Exhibition & Forum 2022 yang digelar di JX International Convention Exhibition, Surabaya, Rabu (14/9/2022).
Dijelaskan, Nathabumi juga telah bekerja sama dengan pemerintah daerah di Provinsi DKI Jakarta dan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Kerjasama itu berbentuk untuk pemanfaatan sampah perkotaan menjadi bahan bakar alternatif dalam bentuk refuse-derived fuel (RDF).
[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca Juga ” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”1″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”date”]
Selain Nathabumi, kata Vita Mahreyni, dalam kegiatan tersebut SIG juga banyak mengenalkan program lingkungan lain. Seperti mengenalkan metode reklamasi Sistem Alur di pabrik Tuban, pemberdayaan petani green belt di Pabrik Tuban, serta pengelolaan limbah dan sampah yang dilakukan oleh Nathabumi sebagai salah satu unit bisnis SIG.
“Sistem Alur adalah terobosan teknik reklamasi di lahan bekas tambang batu gamping di pabrik Tuban. Teknik yang diterapkan dalam sistem alur adalah dengan cara membuat cekungan, berbentuk alur memanjang pada lahan bekas tambang,” tuturnya.
“Struktur lahan bekas tambang kapur yang sangat keras membutuhkan proses menggunakan rock breaker untuk membuat cekungan. Keunggulan teknik ini yakni memiliki pertumbuhan tanaman yang lebih cepat dibanding dengan menggunakan sistem tebar,” tambah Vita Mahreyni.
Sementara itu, diketahui, Jatim Environment Exhibition & Forum 2022 diikuti oleh perusahan BUMN dan swasta, instansi pemerintah hingga civitas akademik yang ada di provinsi Jawa Timur. Pameran ini menampilkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup seperti pengelolaan limbah cair, udara, limbah B3, serta penghargaan bidang lingkungan hidup yang telah diperoleh, dan inovasi di dalam pengelolaan lingkungan yang dilakukan. (aam)