Trofeo di Malang, Konsentrasi dan Finishing jadi PR Pelatih Gresik United U-17

GresikSatu I Gresik United U-17 memetik pengalaman berharga saat menjalani laga Trofeo di Malang, kontra Akademi sepakbola Asifa dan Amigos, Sabtu (17/9/2022). Penyelesaian akhir dan konsentrasi pemain menjadi cacatan pelatih yang harus dievaluasi sebelum turnamen Piala Soeratin U-17 di gelar.

Pada pertandingan yang digelar di lapangan Asifa itu, Gresik United U-17 memulai laga di pertandingan kedua kontra Amigos yang berhasil di menangkan anak didik Lutfi Ludianto dengan skor telak 3-0.

Kemudian di pertandingan ketiga, kontra tuan rumah Asifa, meski menguasai laga, tapi konsentrasi yang menurun membuat Gresik United harus menelan kekalahan tipis 1-0. Meskipun pada laga itu, Laskar Joko Samudro muda ini mendapat pinalti, tapi gagal di konvensi menjadi gol.

Pelatih Gresik United U-17, Lutfi Ludianto mengatakan dari hasil Trofeo di Malang ini, banyak catatan pelatih untuk segera memperbaiki tim, mulai dari penyelesaian akhir hingga konsentrasi pemain selama pertandingan.

[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Baca Juga ” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”1″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”date”]

“Konsentrasi pemain perlu di perbaiki, juga yang penting finishing goal (penyelesaian akhir), ini yang urgent untuk di perbaiki. Nanti akan kita fokuskan pada dua hal ini, masih ada waktu,” katanya usai laga.

Kemudian, lanjut Lutfi dari hasil laga Trofeo ini juga bisa melihat daya tahan atau stamina pemain yang sudah mulai terjaga dengan baik. Artinya, meski bermain kontinyu, pemain masih bisa stabil, meski di menit akhir harus lengah terjadi gol saat lawan Asifa di pertandingan ketiga.

“Untuk stamina pemain ada perkembangan bagus, daya tahan sudah bagus. Apalagi main di cuaca yang panas. Laga ini juga banyak pemain yang kami rotasi. Fokus turun di akhir laga, dan mereka bisa bikin gol. Ini yang tidak boleh lagi terjadi,” ungkapnya.

Dari pertandingan ini juga, tambah Lutfi, bisa menjadi bahan evaluasi, bermain yang hanya memiliki jeda istirahat yang singkat, sehingga bisa membuat pengalaman untuk laga-laga berikutnya jika terjadi seperti ini.

“Waktu pertandingan untuk istirahat sangat mepet, dari laga pertama ke pertandingan kedua sangat mepet. Jadi ini juga bagus untuk evaluasi kita, bagaimana mensiasati jika terjadi seperti ini di pertandingan lainnya nanti,” ucap pelatih yang sempat melatih di Persela junior ini. (Tov)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres