GresikSatu | Seorang ayah di Gresik nekat melakukan tindak pencabulan kepada anak tirinya. Pelaku ayah yang diketahui berinisial SP berusia 61 tahun, mencabuli anak tirinya sebut saja mawar, siswa SD yang masih berusia 11 tahun di rumahnya Kecamatan Cerme, Gresik.
Aksi tak pantas ini pun berhasil diketahui oleh sang ibu korban. Kini, pelaku sudah dilakukan penahanan dan dimasukkan ke Bui Mapolres Gresik.
Kanit PPA Polres Gresik Ipda Hepi Muslih Riza mengungkapkan, aksi bejat ayah kepada anak tirinya yang masih anak-anak ini, diketahui terjadi pada bulan Maret 2023 lalu. Saat itu korban tengah tidur di kamarnya, kemudian dinodai oleh ayah tirinya.
“Pelaku melepas celana korban, hingga korban terbangun. Tiba – tiba pelaku SP ini, betakata “Diem ae, Kalo Ga Diem Tak Pukul” (Diam saja, kalau tidak diam tak pukul). Pelaku kemudian memasukkan dua jari tangan ke alat vital korban,” ungkap Hepi, Sabtu (2/12/2023).
Tidak berhenti di situ, aksi bejat ini terulang lagi pada bulan September 2023 lalu. Aksi yang kedua ini, sambung dia, dilakukan pagi hari sekitar pukul 06.30 WIB. Pelaku masuk ke kamar korban, yang saat itu memang korban libur bersekolah. Saat sedang tidur, pelaku melepaskan baju korban, hingga korban keadaan telanjang.
“Aksi kedua ini dianggap sangat keterlaluan dari aksi pertama. Hal ini membuat korban merasa harus melaporkan kejadian bejat ayah tirinya ke ibu kandungnya,” jelasnya.
Kemudian, istri pelaku melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Gresik. Sekitar pukul 09. 00 WIB, Kamis (30/11/2023). Petugas PPA Polres Gresik berhasil mengamankan pelaku di rumahnya.
“Sebelum diamankan, pelaku sempat kabur ke Kalimantan. Sampai akhirnya petugas berhasil meringkus di rumahnya tanpa ada perlawanan,” terangnya.
Di hadapan petugas, pelaku yang merupakan ayah tirinya itu mengakui semua perbuatan mesum ke anak tiri.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal 82 Jo Pasal 76E Undang Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan kedua atas tentang penetapan Perpu Nomor 1 tahun 2016 tentang Perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. (faiz/aam)