Dibully Selama 3 Tahun Hingga Tak Berani Sekolah, Pria di Gresik Ini Bangkit Melalui Program Jaketku

GresikSatu | Masalah bullying (perundungan) di sekolah menjadi perhatian banyak kalangan, fenomena tersebut selalu menjadi perbincangan hangat di kalangan orang tua. Banyak dari mereka takut budaya plonco (bullying) menimpa anaknya.

Salah satu kisah miris pun dialami oleh DI (23) asal Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik, ia mengalami perundungan saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

“Kalau tahunnya saya nggak ingat jelas, tapi kejadiannya saya ingat betul pada saat SMP hingga SMK kelas 10. Dan itu parah-parahnya,” ungkapnya, Selasa (18/7/2023).

Kronologisnya bermula dari kejahilan kecil, karena sikapnya yang pendiam dan nggak suka cari ribut membuatnya berdiam diri. Namun semakin lama para pelaku nampak semakin antusias melakukan perundungan.

“Contohnya saya pernah pas jalan gitu ada segerombolan murid menendang kaki saya dan di tahan tahan, pernah hampir jatuh dan kepentok pagar gara-gara itu. Kadang juga diadu berantem,” tuturnya.

Ia jiga mengaku rambutnya yang keriting atau mirip kribo diberi tusuk sate bau, bahkan saat ketiduran di dalam ruang kelas mulutnya di semprot parfum.

“Hal tersebut berulang-ulang terus menerus hingga saya lelah. Mungkin menurut mereka itu adalah hal sepele, tapi bagiku itu adalah hal yang paling menyakitkan dalan hidup,” terangnya.

Kisah tersebut semakin diperparah lantaran pihak sekolah hanya berdiam diri, dan sifat gerombolan pelaku yang manipulatif.

“Waktu itu saya bersekolah di daerah Gresik Selatan, sudah pernah coba melapor pihak aekolah tapi hasilnya nihil. Dan orang tua saya pasti suruh mengalah terus karena tidak mau menjadi panjang dan rumit, setiap kali ngelawan pasti saya akan disalahkan,” jelasnya.

Berawal dari keinginannya untuk bangkit dan tidak terus terpuruk dengan masa lalu yang kelam, DI mencoba mengikuti program Jaketku (Kejar Paket Tuntaskan Putus Sekolah) sejak tahun 2022, ia ingin membuktikan kalau korban bully bukan berarti lemah dan dapat meraih cita-cita yang didamba yaitu membangakan orang tua dan meminang orang yang ia cintai.

“Saya ingin mendapatkan pekerjaan yang layak, melalui program Jaketku otomatis nanti aku bisa melamar di pabrik pabrik besar dan bisa kuliah. Aku ingin bangkit dan membalas dendam dengan cara membuktikan kalau aku juga bisa sukses serta jadi orang yang berguna,” tuturnya.

Meski masih sering dibanding-bandingkan oleh orangtua dengan temannya yang lebih sukses, dan mengungkit kisah kelam saat memilih putus sekolah, dirinya mengaku tidak ingin berlarut-larut.

“Cita-citaku ingin membentuk organisasi anti bullying seperti perlindungan hukum dan perlindungan secara fisik, karena aku sendiri tau gimana rasa sakitnya dibully,” terangnya.

Disamping mengikuti program Jaketku, DI saat ini mengisi kesibukan sebagai praktisi olahraga Parkour di Parkour Gresik. Olahraga parkour adalah olahraga berpindah tempat dari tempat a ke b seefesien atau secepat mungkin, termasuk olahraga ekstrem dengan melintasi rintangan beton, pagar, dan cabang pohon. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres