GresikSatu | Dinas Kesehatan (dinkes) Kabupaten Gresik bakal mengadakan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) polio dalam waktu dekat.
Kegiatan itu sesuai arahan dari Kemenkes RI, setelah terjadinya kasus anak terjangkit virus polio di salah satu Kabupaten di Indonesia.
Garda terdepan dalam penanganan kesehatan tersebut rencananya akan menyiapkan sebanyak Rp 168 ribu Vaksin polio atau imunisasi IPV (Inactivated Poliovirus Vaccine) untuk melindungi anak dari infeksi virus polio.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dr Puspitasari Whardani menjelaskan guna mencegah persebaran polio, Sub PIN polio akan dilakukan di Kabupaten Gresik dengan menyasar anak-anak usia 0-7 tahun.
“Polio adalah penyakit yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kelumpuhan dan cacat seumur hidup. Salah satu gejala Polio adalah lumpuh layuh. Dimana seseorang bisa mengalami kelumpuhan m secara mendadak yang rentan dialami pada anak usia dibawah 15 tahun,” ungkapnya, Jum’at (12/1/2024).
Cara penularan polio melalui air atau makanan tercemar oleh tinja yang mengandung virus polio.
Penyakit tersebut bisa dicegah melalui : Imunisasi Polio rutin (4 tetes, 2 suntik) lengkap sebelum usia satu tahun, Cuci tangan pakai sabun dan air yang mengalir, Stop BAB sembarangan, dan Jangan Buang popok bayi sembarangan.
“Pemberian imunisasi akan dilakukan dua tahap. Putaran pertama dimulai 15 Januari hingga 21 Januari 2024, dan putaran kedua mulai 19 Februari hingga 25 Februari 2024,” terangnya.
“Vaksin Polio bisa anda dapatkan di Pos Imunisasi Terdekat, seperti: Puskesmas, Pustu, Posyandu, Polindes, Ponkesdes, Paud, TK, SD, atau MI Dan Pos Imunisasi terdekat,” imbuhnya.
Meski belum ditemukan laporan pasien penderita polio di Kabupaten Gresik, namun pihaknya berharap imunisasi akan menjadi antisipasi ganda dalam mengurangi risiko penyebaran atau kejadian luar biasa (KLB) Polio.
“Bagi para orang tua segera laporkan kepada petugas kesehatan jika ada anak usia 0-15 tahun yang mendadak mengalami lumpuh layu pada tangan atau kaki. Sebab polio tidak dapat diobati, hanya dapat di cegah dengan imunisasi,” pungkasnya.