Kasus Pria Gresik dengan Pisau di Mulut, Tetangga Ungkap Pernah Diajak Korban Berhubungan Sesama Jenis

GresikSatu | Kasus kematian AS (30) di rumahnya, Dusun Glundung, Desa Pranti, Menganti, Gresik, belum menemukan titik terang. Pihak kepolisian masih kesulitan mengungkap motif pembunuhan pria berpawakan gemuk, yang tewas dengan keadaan bersimbah darah, dan pisau tertancap di mulut.

Kendati demikian, beberapa tetangga menungungkapan fakta mencengangkan. Korban yang diketahui berjenis kelamin laki-laki, pernah mengajak berhubungan sesasama jenis kepada tetangganya itu. Ajakan itu tentu ditolak mentah-mentah.

Hal tersebut disampaikan oleh salah satu tetangga lelaki korban berinisial PR. Bahwa dirinya dulu pernah diajak berhubungan sesama jenis oleh korban, tetapi PR menolak.

PR menceritakan, ajakan tersebut dilontarkan oleh AS (korban) kepada dirinya saat pertama kali AS berpindah, menempati rumah barunya di area kavlingan, dekat rumah PR.

“Jujur, saya dulu pernah ditawari diajak korban untuk “begituan” tetapi saya tolak,” ceritanya, Rabu (29/11/2023).

PR menceritakan, korban minta nomor dirinya ke Bapaknya, saat itu orang tua PR tak menaruh curiga kepada korban hingga memberikan nomornya kepada PR.

“Orang tua saya kira ada urusan pekerjaan atau lainnya. Makanya nomor saya diberikan kepada dia (korban),” ujarnya.

Setelahnya, ia pun mendapat chat dari korban untuk mengajaknya berhubungan sesama jenis. Dengan iming-iming akan diberikan imbalan uang tunai.

“Awalnya sering chat tanya kabar dan tanya pekerjaan. Ya saya balas karena saya tudak merasa curiga. Terus lama-lama, ada ajakan dia untuk melakukan hubungan dan akan diberi imbalan uang melalui pesan WhatsApp,” paparnya.

Dari ajakan tersebut, PR pun langsung menolak dengan halus. Ia mengatakan masih normal dan tidak mau melakukan permintaan korban.

“Saya balas, maaf mas saya masih suka perempuan. Meski dikasih sejumlah uang saya nggak mau. Terus dia gak pernah WA lagi,” jelasnya.

“Melalui pesan WA nya dengan tawaran mengajak saya berhubungan, jika mau akan diberikan imbalan,” lanjutnya.

Saat ditawari itu, tambah PR, dirinya merada merasa takut dan merinding. Sebab PR tidak mau jatuh kedunia “pelangi”, yang dinilai membahayakan.

“Misal ya, misal saya iyakan saat itu, dan tau oleh pasangannya. Wah jadi repot, kecemburuan orang “pelangi” ini begitu sadis,” tandasnya.

Dari hal tersebut, sejumlah tetangga korban menaruh curiga bahwa korban diduga dibunuh dengan motif asmara sesama jenis. Selain itu, kecurigaan tetangga PR semakin kuat dengan adanya sisa-sisa botol botol jamu nyeri haid dan vitamin penghalus kulit di tempat sampah, yang diduga dikonsumsi sendiri oleh korban.

“Itulah yang membuat warga sini yakin korban dibunuh oleh salah satu teman pria nya yang dibawa korban ke rumahnya,” tambahnya memungkasi.

Sebelumnya, dari pengakuan tetangga korban PR bahwa selama ini korban sering mengajak tamu pria berkunjung di rumahnya, dan menyetel alunan musik bollywood (india) dengan suara keras di malam hari, serta gemar konsumsi vitamin – vitamin pemulus kulit dan obat nyeri haid atau Kiranti.

Sementara pihak kepolisian Satreskrim Polres Gresik masih melakukan penyelidikan untuk mengusut kasus dugaan pembunuhan tersebut. Pasalnya korban tewas dengan mulut masih tertancap pisau, serta kepalanya bocor bersimbah darag diduga dipalu.

Sekedar informasi, kondisi rumah korban sekitar 4 Km dari jalan Raya Menganti. Di sekitar tempat tinggalnya, juga masih belum banyak rumah, hanya terdalam lima rumah berdiri. Tapi baru ada tiga rumah yang ditempati. Disana, korban hanya punya dua tetangga.

Sekitar 500 meter dari rumah korban, baru terdapat area pemukiman Dusun Glunding, Desa Prantih, Kecamatan Menganti, Gresik. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres