Keluhkan Bau Tak Sedap, Rumah Kucing di Randuagung Gresik Diprotes Warga

GresikSatu | Warga perumahan Randuagung, Kecamatan Kebomas, Gresik mengeluhkan bau tak sedap di lingkungan tempat mereka tinggal. Disinyalir bau tak sedap itu muncul di rumah kontrakan dua lantai yang dijadikan pusat pemeliharaan kucing hias.

Keluhan warga karena bau tak sedap di rumah kucing ini, sebenarnya sudah lama dirasakan. Warga sekitar juga sempat melayangkan protes melalui RT setempat kepada pemilik rumah dan pemilik kucing-kucing itu. Namun hasilnya masih dirunding.

Ketua RT RT 02 RW 04, Perumahan Randuagung, Nanag mengatakan, rumah dua lantai yang dijadikan pemeliharaan kucing hias merupakan rumah kontrakan. Sang pemilik kucing tidak tinggal di rumah tersebut, melainkan para pegawainya saja.

“Sejak Maret 2023 lalu, rumah itu dikontrak. Namun tidak ada laporan tentang rumah itu untuk tempat tinggal peliharaan kucing,” ucapnya, Minggu (13/8/2023).

Menurut dia, banyak warga protes tentang keberadaan rumah yang digunakan peliharaan kucing hias itu. Lantaran bau kotoran dan suaranya sangat mengganggu. Ada sekitar 50 kucing hias kontes di dalam rumah tersebut.

“Warga mulai layangan protes sejak tanggal 12 Juli 2023 yang lalu. Warga semuanya menolak dan keberatan. Atas keberadaan rumah yang digunakan pelihara kucing. Apalagi rumah tersebut, kerap dilalui warga karena jalan menuju Masjid,”paparnya.

Pihaknya menyebut, alasan warga protes itu lantaran menganggu kenyamanan warga. Utamanya di waktu istirahat malam hari. Selain baunya, juga masalah lingkungan dari suara kucing.

“Yang awalnya tenang dan nyaman. Sekarang sering terjadi suara kucing. Paling sering siang, kalau malam juga bunyi. Itu membuat warga terganggu,” jelasnya.

Setelah dilakukan protes oleh warga, lanjut dia, pada tanggal 8 Agustus 2023. Terdapat pertemuan antara pemilik rumah dan orang yang mengontrak rumah. Hasilnya, antara keduanya masih rundingan tentang protes warga yang menolak adanya rumah kucing di Perumahan setempat.

“Sampai saat ini masih negosiasi pemilik dan warga. Intinya warga menolak kalau terus untuk pelihara kucing,” tandasnya.

Saat ditemui Gresiksatu.com, salah satu pegawai rumah kucing itu tidak bisa berkomentar banyak. Dirinya hanya sebagai pegawai yang merawat kucing milik majikannya.

Informasi yang dihimpun, pemilik puluhan hewan sekaligus orang yang kontrak rumah itu, merupakan seorang dokter ternama spesialis kandungan di Kabupaten Gresik. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres