Kementrian Kelautan dan Perikanan Ajak Warga Kembangkan Bawean Jadi Pulau Wisata Bahari

GresikSatu | Kementerian Kelautan dan Perikanan mengajak warga Bawean untuk lebih serius mengembangkan Pulau Bawean sebagai Pulau Wisata Bahari

Hal tersebut, disampaikan Ketua Tim Kerja Bangunan dan Instalasi Laut / Pengelola Ekosistem Laut dan Pesisir Madya Direktorat Jasa Kelautan, Enggar Sadtopo, pada acara ramah tama koordinasa Sail Indonesia Rally bersama, di Pondok Pesantren Penaber Dusun Paginda Desa Sukaoneng Kecamatan Tambak Bawean kabupaten Gresik. 

Dalam forum diskusi tersebut Enggar banyak menyinggung soal potensi wisata bahari yang ada di Pulau Bawean. Diantaranya, wisata Mangrove Pasir Putih, temuan bangkai kapal atau shiprek yang diprediksi tenggelam sekitar tahun 1800, serta potensi pengembangan tujuan wisata budaya lainnya.

“Ini semua perlu kita dorong untuk memajukan Pulau Bawean yang diharapkan bisa menggairahkan ekonomi warga Bawean,” ucapnya, Senin (16/10/2023). 

“Terkait dengan pengembangan wisata bahari, silahkan nanti dikirim proposal kepada kami, nanti tim kami akan melakukan kajian terlebih dahulu,” jelasnya dalam forum diskusi.

Sebab, pihaknya menyebut Kementrian Kelautan dan Perikanan saat ini mempunyai Program pengembangan desa Wisata Bahari yang disebut dengan Program Dewi Bahari. Untuk itu Enggar mengajak para kepala desa terutama desa yang ada di kawasan pesisir dan mempunyai potensi wisata laut untuk diusulkan kepada kementerian.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kecamatan Tambak Muhammad Salim berharap agar Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), memberikan perhatian serius terhadap pengembangan wisata Mangrove Pasir Putih yang ada di Kawasan desa Sukaoneng kecamatan Tambak.

“Potensi Wisata Mangrove dengan luas sekitar 80 hektar yang ada di Bawean ini menurut Kades Diponggo ini sulit dicari di tempat lain, bahkan di Era presiden Soeharto, Wisata Mangrove Pasir Putih pernah mendapat piala Kalpataru dari Presiden,” harapnya. 

Dalam acara tersebut, rombongan dari Kementrian KKP di Ponpes Penaber disambut dengan peragaan seni pencak silat oleh anak-anak santri serta pemasangan cendramata Talo (Tale Olo) atau ikat kepala dari Batik Bawean yang disematkan langsung oleh Pengasuh Ponpes Penaber Kiai Mustofa. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres