Kerusuhan di Stadion, Ultras Gresik Kecewa Polisi Masih Gunakan Gas Air Mata

GresikSatu | Ultras Gresik, mengaku kecewa atas tindakan gas air mata kepolisian kepada suporter. Rasa kekecewaan itu, diungkap oleh Sekjend Ultras Gresik Abdul Wahab. 

Menurut dia, pihaknya mengaku kecewa dan menyayangkan tindakan serangan gas air mata kepada suporter. Pihak kepolisian seolah-olah seenaknya menyerang pihak suporter dengan gas air mata

“Sehingga sampai hari ini, masih ada teman-teman yang dirawat di rumah sakit, dan puskesmas,” ungkapnya di Rs Semen Gresik, Minggu (19/11/2023). 

Untuk itu, pihaknya bersama para suporter mengutuk keras aparat melakukan tindakan gas air mata

“Belajar dari tragedi Kanjuruhan, jangan sampai terulang kembali di Gresik,” jelasnya.  

Pihaknya menyebut, dalam aksi ricuh ini, para suporter ini meminta pelatih Gresik United mengundurkan diri. Untuk itu, para suporter meluapkan kekecewaan kepada pihak manajemen. 

“Para suporter meminta kepada manajemen agar Pelatih Gresik mengundurkan diri,” ujarnya. 

Sementara itu, Ketua Panpel Gresik United M Syamsud Dluha mengatakan, dari data laporan yang sudah diterima total suporter dan petugas kepolisian yang mengalami luka, ada sebanyak 28. 

“17 dari suporter dan 11 kepolisian. Para sebagian suporter mengalami sakit sesak, pusing, dan mata sakit. Sebagian suporter juga ada yang sudah pulang. Kalau kepolisian mengalami luka robek. Karena adanya lemparan batu,” ungkapnya di RS Semen Gresik. 

Pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Untuk mengcover biaya pengobatan para korban. 

“Para korban polisi maupun suporter tersebar di Rumah Sakit Semen Gresik, Ibnu Sina, Petrokimia, Puskesmas Cerme, Manyar, Gending dan Alun-alun,” ujarnya. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres