Mayorits Perguruan Tinggi di Gresik Belum Membentuk Satgas PPKS

GresikSatu | Penanganan dan pengaduan kasus kekerasan seksual di kampus masih minim, pembentukan Tim Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS)  di institusi pendidikan (kampus) di wilayah Kabupaten Gresik hanya terhitung jari.

Dari sekian banyaknya kampus di Kabupaten Gresik, hanya 3 diantaranya yang memiliki Satgas PPKS. Padahal satgas tersebut amat penting dalam penanganan kasus kekerasan dan pelecehan seksual untuk mewujudkan lingkungan belajar yang aman serta kondusif.

Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPA) Gresik, dr Titik Ernawati menyebut pentingnya Satgas bukan hanya sekedar penerima laporan, juga mengadvokasi pemahaman secara keseluruhan.

Satgas PPKS adalah bukti komitmen untuk memberantas kasus kekerasan seksual, bukan hanya menangani melainkan mencegah,” ungkapnya, Rabu (12/7/2023).

“Hanya 3 kampus yang memiliki satgas tersebut, sedangkan jumlah kampus di Kabupaten Gresik ada belasan. Tiga kampus yang ada satgas diantaranya Baru UISI, UMG, dan INSIDA (Institut Agama Islam Daruttaqwa Gresik),” tambahnya.

Kasus kekerasan seksual secara umum di Kabupaten Gresik selalu mengalami peningkatan setiap tahun, tercatat di tahun 2021 sebanyak 170 kasus yang diterima KBPPPA, dan 230 kasus yang diterima pada tahun 2022. Angka tersebut naik sekitar 30% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Dinas KBPPPA selalu mengawal ini, kedepan kami juga akan MOU dengan beberapa Kampus yang belum ada satgas PPKS nya. Kami koordinasikan juga dengan dinas yang lain. Baru kita datangi satu persatu tiap kampus mengajak koordinasi dan kolaborasi,” terangnya. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres