Motif Siswi di Bawean Gresik Nekat Gantung Diri Masih Misterius, Ada Dugaan Karena Asmara 

GresikSatu | Kasus meninggalnya seorang siswi SMA di Bawean Gresik yang mengakhiri hidup dengan cara gantung diri masih terus didalami oleh polisi.

Namun, ada dugaan motif asmara dibalik aksi nekat DS (16) gantung diri di pohon manga, Dusun Daun Timur, Desa Daun, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean.

Kapolsek Sangkapura Iptu Anas Tohari mengungkapkan, dari serangkaian olah TKP yang dilakukan petugas, memang mengarah ke tindakan aksi bunuh diri.

“Untuk penyebab dan motifnya masih belum bisa dipastikan. Karena pihak keluarga sudah membuat pernyataan atas kejadian tersebut, sebagai musibah,” ungkapnya, Senin (22/1/2024).

Mantan Kanit Kbo Binmas Polres Gresik itu, juga menyebut bahwa korban dari sisi keluarganya tidak tinggal bersama kedua orang tuanya.

“Korban hanya tinggal bersama bibi dan kakaknya. Orang tuanya di Batam semua,” imbuhnya.

Dari hasil keterangan keluarga, korban sebelum kejadian memang mengurung diri di kamar. Korban juga tipikal orang yang tertutup.

“Yang diingat keluarganya, korban sempat berkata, aku sudah tidak kuat, dan tidak mau sekolah lagi,” ujarnya menirukan keterangan keluarga korban.

Ditambahkan, korban sejak usia 2 tahun sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya. Hingga saat ini pun kedua orang tua korban tidak pernah kembali ke kampung halamannya.

“Tapi kami sudah berkomunikasi via video call dengan kedua orang tua korban, korban pun sudah dimakamkan di Dusun setempat,” ujarnya.

Terkait penyelidikan, lanjut Suryadi, juga terus dilakukan untuk mengetahui motif dari kejadian tersebut. Ada kemungkinan dari faktor keluarga, ada juga dari faktor asmara.

“Masih kami kembangkan, dan lidik. Kami masih akan periksa Hp korban. Tapi kendalanya hp korban rusak. Nanti kami sampaikan perkembangan penyelidikan,” paparnya.

Kasun Daun Timur Syukran Khalid menambahkan, dari keterangan informasi yang beredar dugaan motif asmara.

Namun, hal itu belum jelas kepastiannya. Lantaran memang di lokasi kejadian hanya ada belasan rumah dan itu juga jarak antar rumah relatif jauh.

“Yang jelas selama tiga hari terakhir ini, korban tampak murung hanya berada di dalam kamarnya. Tidak seperti biasanya. Keluar kamar hanya makan dan dan ke kamar mandi,” ucapnya.

“Korban juga biasanya sering lewat kampung saat pergi ke sekolahnya. Korban tinggal bersama bibi dan kakaknya perempuan,” imbuhnya.

Namun, dari dugaan motif tersebut, bisa menjadi benar. Dari kejadian yang pernah dialami korban sebelumnya. Korban dan kakaknya pernah terlibat perkelahian di Pelabuhan Sangkapura pada Februari 2023 lalu.

“Saat itu kakak korban berkelahi membela korban tentang masalah asmara,” ujarnya.

Reporter:
Mifathul Faiz
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres