GresikSatu | Musyawarah Kerja Daerah (Muskerda) Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Jawa Timur resmi dibuka di Hotel Saptanawa Gresik, Selasa (19/9/2023). Sebanyak 38 BAMAG Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur hadir membangun kerukunan beragama tanpa embel-embel politik praktis.
Ketua Umum BAMAG Jatim, Pendeta Dr Timotius Kabul mengatakan Muskerda
bertujuan untuk merapatkan seluruh umat beragama supaya hidup dalam kebersamaan, dan mengarahkan kehidupan umat agar senantiasa rukun antar iman, antar umat beragama, dari satu dengan yang lain, serta dengan Pemerintah Daerah.
“Kami tidak bicara perpolitikan karena sesuai AD ART BAMAG Jatim non politik, dengan siapa saja kita bisa berkawan, tapi tidak membawa nama Bapak (tuhan) dalam partai politik manapun,” ungkapnya.
Apalagi menurutnya menjelang Pemilu 2024, politik SARA menjadi isu yang seksi. Pria yang akrab dipanggil Dr Kabul tersebut menambahkan membangun persekutuan antar umat harus dijaga dengan baik, jangan sampai ada perselisihan.
“Pemerintah terpilih dari partai apapun tidak menjadi soal, karena tujuan kami untuk membawa bangsa menikmati ketentraman, ketenangan, kedamaian dan kemakmuran merata. Berfokus pada kemaslahatan umat,” tuturnya.
Ketua Umum BAMAG Gresik, Pendeta Royke Willem David menuturkan ada sebanyak 70 anggota BAMAG Kabupaten Gresik.
“Sebanya 13 anggota BAMAG berada di wilayah utura, sisanya berada di wilayah Gresik Selatan. Mayoritas memang berada di Selatan,” katanya.
Sementara itu Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang turut hadir mengapresiasi kegiatan tersebut, BAMAG Gresik selalu berkoordinasi baik dengan Pemerimtah daerah.
“Terimakasih telah merajut harmoni (kerukunan) antar umat beragama, semoga konsisten jadi kekuatan mewujudkan indonesia adil dan sejahtera,” pungkasnya.
Acara Muskerda tersebut berlangsung selama dua hari, diisi dengan agenda eremonial, laporan setiap daerah, ibadah, serta sidang pleno. Digilir setiap tahun dari satu daerah ke daerah lain secara berurutan, Kabupaten Greaik menjadi tuan rumah setelah digelar Muskerda di Kota Banyuwangi dan Kota Kediri. (ovi/aam)