GresikSatu | Seorang nelayan di Pulau Bawean Gresik tak sengaja menemukan ban Bulldozer raksasa, saat dirinya mencari ikan. Temuan nelayan itu menghebohkan warga. Ban yang diduga jatuh dari kapal itu, sampai ditawar ratusan juta.
Nelayan yang ketiban rezeki disiang bolong itu bernama Zainal, Desa Telukjatidawang, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean. Ia tidak menyangka, niat mencari ikan di laut, malah menemukan ban raksasa yang kalau dijual bisa bernilai tinggi. Apalagi, ban tersebut seperti baru keluaran pabrik.
“Sudah ada sekitar dua minggu, tepatnya hari Kamis (1/12/2022). Ban ditarik dengan drum dan beberapa nelayan ke bibir pantai,” ungkapnya saat ditemui di rumahnya, pada Selasa (13/12/2022).
Menurut dia, ban yang ditemukan itu masih baru, diperkirakan jatuh dari angkutan kapal tongkang yang melintas di Perairan Bawean tepatnya di Pulau Nusa. Ban memiliki lebar 80 cm, dan tinggi 3 meter.
“Saat mencari ikan ke dasar laut, tiba-tiba menjumpai belasan ban di kedalam 20 meter perairan Nusa. Lalu, saya bersama enam nelayan mengangkat satu ban, untuk dibawa ke bibir pantai,” jelasnya.
Bahkan, Enang sapaan akrabnya bermodal Rp 500 ribu untuk memberikan jasa kepada teman nelayannya, untuk melakukan penyelaman.
“Di dasar laut masih ada sekitar belasan ban yang serupa, dengan berjejer di dasar laut,” ujarnya.
Tampak pentil ban masih ada, besar kemungkinan ban masih baru atau jatuh ke laut saat pengiriman. Ban bertulisakan ‘Made In Japan’ atau buatan di Jepang dengan tulisan besar timbul BRIDGESTON, 33.00R51, Radial Tubelles, Of The Road Earth Moving Tipe 1-A.
Saat ini, pria berusia 50 tahun itu masih dilema akan dibawa kemana ban tersebut. Rencananya memang akan dijual barangkali ada peminat atau pembeli. Namun sampai saat ini, belum ada penawaran yang pasti kepadanya.
“Kalau informasi dari warga sekitar ban ini senilai Rp 100 juta lebih. Namun, entah siapa yang mau membelinya. Semoga saja ada pembeli, karena bisa menjadi pemasukan buat anak dan istri di rumah,” harapnya.
Kendati demikian, pria yang berprofesi nelayan bertahun-tahun ini, mengaku ada tawaran dari warga Bawean. Namun tidak langsung ke dirinya atau datang ke rumahnya.
“Pernah dapat tawaran dari warga Desa Kepuhteluk berani membeli Rp 16 juta, tapi tidak menawarkan ke saya, melalui orang lain. Tapi saya tidak mau,”paparnya.
“Kalau sampai berbulan-bulan tidak ada pembeli, ya mau gimana lagi. Ban Bulldozer akan dibuat kolam atau tempat untuk mainan anak-anak. Yang penting untuk hal positif dan berguna bagi masyarakat sekitar,” tambahnya memungkasi. (faiz/aam)