Profil Habib Abu Bakar Assegaf Gresik Pimpinan Para Wali

GresikSatu | Habib Abu Bakar merupakan tokoh besar penyebar Islam di Kabupaten Gresik. Pimpinan para wali di dunia tersebut lahir di Besuki, Situbondo, Jawa Timur pada tahun 1285 H atau 1869 M.

Nama lengkap Habib Abu Bakar adalah Abu Bakar bin Muhammad bin Umar Assegaf, mendapat julukan Al Qutb dengan melihat ketekunannya dalam beribadah. Habib Abu Bakar muda khusyuk melakukan uzlah atau khalwat (aktivitas menyepi) meninggalkan aktivitas duniawi dan hanya beribadah selama hampir 15 tahun.

Salah satu keturunan Habib Abu Bakar Assegaf, Habib Muhammad Assegaf menuturkan julukan Al Qutb atau pimpinan para wali tidak asal didapat tiba-tiba, melalui perjalanan spiritual yang panjang.

“Beliau bukan hanya shalih dan alim saja, bahkan pimpinan wali sedunia,” ungkapnya, Minggu (2/7/2023).

Dalam para wali, terdapat strata kelas yang diibaratkan struktur organisasi mulai dari wakil, menteri, hingga kepala daerah. Habib Abu Bakar merupakan pimpinan para wali.

“Kewalian itu ada Al Qutb, Al-‘Ibad, Az-Zuhad, Al-Afrad dan banyak lagi, Habib Abu Bakar ini masuk sebagai presidennya para wali sedunia pada masa itu,” imbuh pemimpin Pondok Pesantren Ar Roudloh tersebut.

Pada masa hidupnya, ia membuka Majelis Ta’lim di rumahnya di Gresik, memberikan jamuan makan kepada masyarakat sekitar usai majelis atau khataman kitab. Kedalaman dan kejernihan hati yang dimilikinya mampu melahirkan banyak murid-murid berkedudukan tinggi di masyarakat. 

“Kemudian pada tahun 1957, Habib Abu Bakar Assegaf wafat dan dimakamkan di Gresik,” ucapnya.

Beliau wafat pada tanggal 17 Dzulhijjah 1376 atau 15 Juli 1957 M, meski sudah puluhan tahun lalu, namanya tetap harum semerbak bagai magnet bagi ribuan peziarah yang datang.

“Meski sudah meninggal, beliau masih memberi banyak manfaat bagi warga sekitar Gresik. UMKM, tukang parkir, para penjual, bahkan para pengemis,” ujarnya.

Lautan jamaah akan datang mengenang perjuangannya sebagai seorang ulama dalam tradisi haul besar untuk memperingati hari wafatnya.

“Kenapa haul ini begitu ramai didatangi para peziarah seantero negeri? Ya karena sifatnya, kealimannya, dan sejarah hidupnya. Semua orang ingin mendapat barokah dan tapak tilas perjuangan beliau dalam menyebarkan islam di tanah Gresik,” jelasnya. (ovi/aam) 

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres