Sebanyak 24 Hektar Lahan Padi di Gresik Rusak Akibat Kemarau Panjang

GresikSatu | Musim kemarau yang panjang diperparah dengan fenomena el nino mengakibatkan lahan padi seluas 24 hektar di Gresik rusak parah. Saluran air yang tidak lagi mengalir menyebabkan tanaman terpaksa harus mati terdampak kekeringan.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian Pemkab Gresik, Syamsul Ma’arif menyampaikan lokasi lahan yang terdampak kekeringan, yakni berada di Desa Kedunganyar, Wringinanom.

“Di musim tanam keempat ini, harusnya para petani waktunya menanam atau ngiciri padi. Masalahnya sumber air disana sudah tidak ada, sementara padi sangat membutuhkan air,” ungkapnya, Jum’at (15/9/2023)

Para petani bahkan memilih untuk tidak mengolah lahannya, lantaran takut gagal panen akibat sawah kekurangan pasokan air. Meski begitu, beberapa petani lainnya masih bisa bertahan seperti di Gresik selatan, saat kemarau para petani memilih menanam kangkung. Kemudian di wilayah Sidayu musim tanam padi juga tembus hingga 4 kali

“Sampai saat ini laporan yang masuk dari petani terdampak baru satu desa, para petani masih cocok menanam dengan memanfaatkan sumber air tanah. Yang paling terdampak ya kawasan tambak,” tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Dispertan Gresik Suryo Wibowo menyampaikan tanaman alternatif yang dipilih sejumlah petani dengan memanfaatkan air tanah. Seperti sawi, kangkung, dan bayam. 

“Di Benjeng, lahan tetap bisa produktif saat kemarau panjang asalkan sumber air tanah masih ada. Ada beberapa tanaman yang cocok menggunakan air tanah saja,” jelasnya. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres