GresikSatu | Banjir hari kelima di Kecamatan Cerme Gresik semakin parah, Kamis (23/2/2022). Air bah dari luapan Sungai Kali Lamong masih bertahan dalam kedalaman 85 centi meter.
Banjir juga mengakibatkan sejumlah aktivitas sekolah diliburkan. Dua diantaranya, SMP Muhammadiyah 7 Cerme dan SD Muhammadiyah 7 Cerme. Kedua sekolah itu terpaksa diliburkan karena halaman sekolah sudah dipenuhi dengan air.
Pantauan di lapangan, tidak aktivitas belajar mengajar di SMP Muhammadiyah 7 Cerme. Halaman sekolah yang sebelumnya difungsikan sebagai tempat olahraga bahkan sudah dipenuhi dengan air. Tak hanya itu, ruangan kelas dan kantor guru di lantai dasar juga terimbas banjir.
Ketua PCA Aisyiah Cerme Siti Fatimah mengatakan, kegiatan belajar mengajar di sekolah dialihkan belajar dari rumah, alias belajar daring. Hal ini diberlakukan mulai empat hari lalu yakni, pada Senin (20/2/2023). Belajar daring akan tetap berlangsung selama banjir belum surut.
“Semua kegiatan belajar mengajar kita alihkan dari rumah masing-masing. Bagi siswa yang rumahnya terkena banjir, kita kirimkan buku dan alat tulis. Siapa tahu karena banjir alat tulis mereka juga ikut terkena air,” katanya.
Dijelaskan, selama banjir halaman sekolah dialihfungsikan menjadi posko dan dapur umum. Para ibu-ibu dari organisasi perempuan Muhammadiyah lah yang mengakomodir dapur ini tetap ngebul. Mereka bahkan bisa memproduksi seribu nasi bungkus dalam sehari.
“Seribu nasi bungkus ini kita bagikan kepada warga terdampak banjir karena mereka pasti tidak sempat masak nasi. Kami komitmen, pembagian nasi gratis untuk korban banjir sampai banjir mulai mereda,” bebernya.
Menu yang disajikan pun beragam. Para korban banjir tak pelu khawatir, karena makanan yang diproduksi dari dapur umum Aisyiah sangat lezat dan mengandung banyak vitamin. Seperti, rendang, ayam goreng dan telur.
“Dalam sehari kita menghabiskan 40 kilo beras. Kami juga dibantu oleh Lazismu jadi insya’allah aman untuk persediaan semunggu kedepan,” pungkasnya. (aam)