Penyebab Kebakaran Pabrik Plastik di Menganti, Polisi Tunggu Laporan dari Korban

GresikSatu | Kebakaran gudang pabrik plastik PT Gunung Agung Sentosa, di Jalan Kepatihan Industri, Desa Kepatihan, Kecamatan Menganti, Gresik masih belum diketahui penyebabnya, Rabu (2/8/2023).

Jajaran Satreskrim Polres, telah memasang garis polisi di area gudang pabrik plastik yang terbakar itu. Pihak kepolisian juga menunggu keterangan dari korban untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Pasalnya, sejak peristiwa kebakaran terjadi, pihak perusahaan belum menyampaikan laporan secara resmi. 

Hal tersebut disampaikan oleh Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan. Ada sedikit hambatan melakukan penyelidikan penyebab kebakaran ini. Lantaran korban atau pemilik perusahaan belum melaporkan resmi ke Polres Gresik. 

“Sehingga, untuk sementara kami hanya memasang garis Polisi. Untuk melakukan pembatasan aktifitas agar barang bukti tidak rusak,” ungkapnya, Rabu (2/8/2023). 

Alumnus Akpol 2015 itu menyebut, pihaknya juga belum bisa memastikan kerugian yang dialami atas peristiwa yang melalap gudang seluas 1,4 hektar itu. 

“Setelah ada laporan, akan kami tindaklanjuti. Dengan melibatkan tim laboratorium forensik (labfor) Polda Jatim,” ujarnya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, kebakaran gedung gudang plastik barang jadi itu, bermula dari titik api yang diduga muncul dari arah timur belakang pabrik. Kebakaran terjadi sekitar pukul 12.30 WIB, Senin (31/7 /2023). 

“Saat karyawan melalukan istirahat sekitar pukul 12.30 WIB. Tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut,” ucap Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Dan Penyelamatan (DPKP) Gresik AH Sinaga 

Menurut dia, proses pemadaman sendiri berlangsung hingga 27 jam. DPKP Gresik sendiri pun menghabiskan sekitar 5 ribu liter air untuk menjinakkan api. 

“Objek yang terbakar berupa gudang penyimpanan plastik. Sehingga cukup susah dipadamkan,” ujarnya. 

Sinaga mengaku, ada beberapa kendala dalam proses pemadaman ini. Diantaranya, medan yang sulit. Karena bangunan runtuh, suplay air terbatas, cuaca angin kencang dan alat berat untuk mengurai reruntuhan terbatas.

Petugas sulit memadamkan kebakaran ini lantaran lokasi kebakaran jauh dari sumber air. Hal ini diperparah dengan tidak adanya hidran di dalam area pabrik. Padahal, harusnya pabrik sebesar itu dilengkapi dengan hidran. Petugas sampai memarahi HRD lantaran tidak adanya hidran tersebut

“Dilihat dari luas objek yang hangus, kerugian material bisa mencapai miliaran rupiah,” jelasnya. (faiz/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres