Sarasehan Vokasi: Strategi SMK Nurul Islam Gresik dalam Memenuhi Kebutuhan Industri

GresikSatu | Untuk menciptakan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri, SMK Nurul Islam Gresik menggelar kegiatan Sarasehan Vokasi di Gedung Sekolah, Jum’at (2/2/2024).

Kegitan tersebut membuka cakrawala pengetahuan terkait pendidikan dengan kebutuhan Dunia industri, Dunia Usaha & Dunia Kerja (DIDUKA).

Penyelarasan kurikulum sekolah kejuruan atau SMK dengan pihak DIDUKA menjadi kunci agar lulusan SMK dapat memiliki bekal kompetensi sesuai kebutuhan.

Sarasehan vokasi SMK Nurul Islam Gresik menghadirkan 3 narasumber yang kompeten, diantaranya : Kepala Cabang Dinas pendidikan Provinsi Jatim wilayah Kabupaten Gresik, Kiswanto.

Kemudian Perwakilan Apindo Gresik, Gunarto Wardono, dan Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnaker Gresik, Mochammad Afandi.

Kepala Cabang Dinas pendidikan Provinsi Jatim wilayah Kabupaten Gresik, Kiswanto mengatakan pentingnya adaptasi dan adopsi di era kini.

Mengkaitkan dengan kebijakan bahwa perusahaan memiliki kewajiban menyerap tenaga kerja lokal, namun harus sesuai dengan klasifikasi kebutuhan.

“Potensi peserta didik harus bisa sesuai kebutuhan, yakni dengan mengupdate perkembangan dunia usaha. Apa yang dibutuhkan perusahaan bisa disesuaikan. Sehingga dunia usaha nggak terpaksa merekrut tenaga lokal,” ungkapnya.

Kiswanto mengatakan jika kolaborasi yang apik dan kerjasama telah dibangun, bukan tidak mungkin SMK Nurul Islam menjadi pioner dan diunggulkan.

“Dunia pendidikan dan dunia kerja ini berhubungan. Jangan sepelekan masalah kecil seperti skill karena itu basic yang dibutuhkan dalam dunia industri,” terangnya.

Sementara itu, Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnaker Gresik, Mochammad Afandi mengungkapkan tingkat pengangguran terbuka di Gresik yakni 6,82 persen atau 48.091 penduduk.

“Hal tersebut lantaran tantangan ketenagakerjaan yang dihadapi gen Z saat ini lebih kompleks, mulai dari bonus demografi, revolusi industri 4.0, perubahan jenis pekerjaan dan skill yang dibutuhkan pasar kerja, hingga link and match,” tuturnya.

Perwakilan Apindo Gresik, Gunarto Wardono menyampaikan pentingnya Link and match sertifikasi standarisasi kompetensi keahlian, namun bukan hanya sertifikasi BNSP (umum).

“Di industri ada kebutuhan khusus yang harus dimiliki pencaker, entah didapat melalui pelatihan rutin atau program seperti guru mengajar,” jelasnya.

“Problem tersebut juga tidak selesai pada sejauh mana Nurul Islam bisa memasukkan seluruh siswanya di perusahaan, namun keberlanjutan pengembangannya akan seperti apa? SMK Nurul Islam mencetak alumni setiap tahun, dan akan masuk demond (loker) dimana?,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Nurul Islam, Ali Muchsin Djalil menuturkan seluruh stakeholders sekolah berperan penting dalam mengembangkan skill peserta didik.

“Kalo kita nggak berubah kita akan tergilas zaman, harapannya kegiatan ini bisa memantik dewan guru untuk memetik apa saja hal yang perlu dievaluasi dan dikembangkan. Satu frekuensi menyatukan pikiran, meski ini tidak mudah mari mencari solusi bersama,” pungkasnya.

Perlu diketahui sarasehan Vokasi digelar dalam rangka serah terima jabatan Kepala SMK Nurul Islam, M Eko Nurul Ashidiq dan peresmian Gedung SMK Pusat Keunggulan Nurul Islam Gresik.

Reporter:
Chofifah Qurotun Nida
Editor:
Aam Alamsyah
Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres