Semarak Cap Go Meh di Gresik: Tutup Perayaan Imlek dengan Atraksi Lion dan Barongsai

GresikSatu | Kemeriahan Tahun Baru Imlek yang ke 2574 ditutup dengan festival Cap Go Meh. Dalam perayaan yang jatuh pada malam ke-15 Imlek. Acara itu digelar atraksi barongsai dan tari lion di Klenteng Kim Hin Kiong Gresik, Minggu (5/2/2023) malam.

Barongsai dan Lion diyakini secara turun temurun sebagai tradisi pengusiran roh jahat. Umat Tionghoa menyambut kedatangan Dewi Mak Cho dari nirwana dengan beragam pertunjukan unik.

Perayaan tersebut bersinergi dengan Formagam (Forum Masyarakat Gresik Pecinta Keberagaman). Disamping atraksi Barongsai dan tari Lion, terdapat pula sajian kuliner khas lontong Cap Go Meh, kue ranjang (Nian Gao), wedang ronde, jeruk mandarin, dan lampion.

Ketua pengurus Yayasan TTID Tan Sutanto mengungkapkan sebanyak 30 orang berpartisipasi dalam pagelaran Barongsai dan Lion. Kegiatan pengusiran roh jahat tersebut memberikan berkah melalui jeruk mandarin yang dibagikan secara bebas kepada masyarakat luas.

“Atraksi tersebut terdiri dari paguyuban pelajar antara jenjang SMP dan SMA. 30 orang terlibat dari pengiring musik, hingga penari Barongsai. Mulai dari memutari penonton sampai dengan atraksi penguji nyali di tiang besi,” ungkapnya.

Gresiksatu.com
Atraksi Barongsai di Kim Hin Kiong Gresik (Foto : Chofifah/www.gresiksatu.com)

Dominasi warna merah pada perayaan Cap Go Meh melambangkan kemakmuran, kesatuan, dan rezeki. 

“Di tahun 2023 ini, semoga memberi jalan dalam menerangi rezeki penggunanya,” ucapnya.

Ketua Formagam Gresik Djoko Pratomo menambahkan semangat persatuan tidak akan terhambat hanya karena perbedaan iman. Gresik sebagai kota multikultural akan selalu aktif terlibat mengambil peran dalam dinamika kebangsaan.

“Melalui perjumpaan ini akan terus kokoh lahirnya nilai keberagaman antar suku, ras, budaya dan agama. Semoga selalu rukun dan damai,” pungkasnya. (ovi/aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres