Produksi Tebu di Mojokerto Meningkat 33 Persen Berkat Kerjasama dengan PT Petrokimia Gresik

GresikSatu |Produktifiktas tebu di Mojokerto mengalami peningkatan 33 persen berkat kerjasama antara PT Petrokimia Gresik dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). Prosentasi ini dianggap positif karena bisa ikut mendongkrak produktivitas gula nasional.

Program kerjasama ini, masuk dalam Program Makmur PT Petrokimia Gresik. Melalui Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik mendapatkan penugasan merealisasikan Program Makmur seluas 99.000 Ha. Untuk komoditas tebu, realisasi yang dicapai Petrokimia Gresik hingga bulan Juli mencapai 34.883 Ha. Realisasi tersebut salah satunya berhasil dicapai melalui kerjasama dengan SGN, seperti di Mojokerto ini.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan bahwa, hasil panen Program Makmur musim tanam 2022-2023 ini mencapai 160 ton per Hektare, atau meningkat sekitar 33 persen dibandingkan produktivitas petani tebu sebelumnya, yaitu hanya 120 ton setiap Hektarnya. Begitu juga dengan rendemen tebu yang dihasilkan, meningkat dari 7,35 persen menjadi 8,5 persen.

“Naiknya produktivitas dan rendemen ini juga meningkatkan pendapatan petani sebesar Rp34 juta untuk setiap Hektarnya, dari sebelumnya hanya memperoleh Rp81 juta menjadi Rp115 juta per Hektare,” ujar Dwi Satriyo.

Ia menambahkan, kerja sama ini juga merupakan upaya dari Petrokimia Gresik bersama stakeholder meningkatkan hasil panen tebu untuk mendongkrak produktivitas gula nasional. Ia menyampaikan, data Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian menyebut, saat ini masih terdapat gap kebutuhan gula sekitar 850 ribu ton untuk gula konsumsi dan 3,27 juta ton untuk gula rafinasi. Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi dan strategi dalam mencukupi kebutuhan tersebut, melalui ketersediaan bahan baku, dalam hal ini tebu.

“Melalui Program Makmur, Petrokimia Gresik beserta seluruh stakeholder terkait, berkomitmen untuk aktif dan bersinergi dalam mendukung peningkatan produksi dan pemenuhan gula nasional,” ujar Dwi Satriyo.

Selain SGN, program Makmur di Mojokerto ini juga melibatkan sejumlah stakeholder penting lainnya, seperti Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Bank BNI, dan sebagainya. Dengan demikian, program Makmur ini menjadi kolaborasi di antara perusahaan BUMN, sekaligus ekosistem yang saling terintegrasi dan berkelanjutan yang melibatkan stakeholder pada hulu dan hilir bidang usaha pertanian.

Dengan program ini, PT Petrokimia Gresik tidak hanya menjamin pasokan kepada petani tebu. Melainkan pendampingan budidaya mulai dari uji tanah melalui layanan Mobil Uji Tanah. Hal ini dimaksudkan agar hasil panen lebih berkualitas dan terjamin. (aam)

Rekomendasi Berita

Advertisement

Gresik Gres